Tool yang berguna sebagai kompas di OS Android. Dicoba sajalah, gak usah panjang x lebar....
Minggu, 30 September 2012
Minggu, 23 September 2012
Kata BBM Resmi Masuk Kamus Collins English
BBM,
nama lain
untuk aplikasi
popular BlackBerry Messenger telah resmi dimasukkan dalam edisi terbaru Collins English Dictionary.
Secara tidak langsung, masuknya nama BBM ini mencerminkan popularitas yang
luar biasa untuk layanan
global BBM. Apalagi BBM kini sudah digunakan oleh lebih dari 56 juta
orang di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri,
yang juga disebut sebagai
BlackBerry Nation, BBM sudah menjadi aplikasiinstant
messaging yang
paling digemari dan
paling banyak digunakan.
T.A. McCann (Wakil Presiden BBM dan Komunitas Sosial RIM)
yang juga produsen
BlackBerry menegaskan bahwa dimasukkannya BBM ke dalam
Collins English Dictionary berarti mengakui statusnya sebagai salah satu jaringan yang paling populer di dunia jaringan sosial.
Dalam beberapa tahun terakhir saja, istilah BBM telah melampaui asal teknologi untuk menjadi merek yang
merupakan bagian dari bahasa sehari-hari jutaan
orang di seluruh dunia.
“Layanan itu sendiri terus berkembang, dengan kemampuan dari para BBMers untuk berbagi konten, membuat grup dan bahkan memasang pembaruan
status ke situs jejaring sosial seperti
Facebook dan
Twitter dari aplikasi BBM langsung.
Kami merasa terhormat bahwa kata
yang digunakan sehari-hari oleh jutaan pelanggan kami
telah resmi diterima ke dalam bahasa Inggris,” tukas T.A.
McCann.
Sabtu, 22 September 2012
SIM Card Biasa Dipotong Jadi Nano SIM, Bisa Kok!
Kabar yang menyebut SIM card biasa atau Micro SIM tidak bisa dipotong untuk dijadikan Nano SIM dan dibenamkan ke iPhone 5, ditepis oleh ahli digital forensik Ruby Alamsyah. Ia sudah membuktikannya sendiri.
Dalam obrolannya dengan detikINET, Ruby mengaku baru saja membeli iPhone 5 di Singapura. Lantaran penasaran, ia pun langsung menjajal untuk membuat Nano SIM card dari kartu RUIM model biasa.
"Jadi saat transit di bandara Changi, Singapura -- dalam perjalanan pulang dari Amerika Serikat -- saya langsung menuju toko Apple di terminal 3. Saat dilihat antreannya sedikit, langsung saja saya membeli," ujarnya, Jumat (21/9/2012).
Tak tanggung-tanggung, Ruby langsung memborong 4 unit dan menjadi orang keempat di toko Apple tersebut yang membeli iPhone 5. "Memang satu orang cuma dibatasi membeli satu unit, tapi saya bolak-balik mengantre hingga beli 4 unit," lanjutnya.
Sesampainya di rumah, tak pelak rasa penasaran menggelayut di kepala pakar forensik yang biasa dimintai bantuan pihak kepolisian itu untuk segera mencoba 'mainan' barunya. Tentu saja aksi mengopreknya dimulai dari SIM card yang disematkan, sebab SIM Nano belum dijual operator lokal.
"Mudah kok, saya memotongnya sendiri pakai gunting. Lebih gampang, kunjungi www.iPhonezen.com, di sana ada cetakannya untuk semua jenis SIM card dan ukurannya lebih jelas. Dari gambar tersebut, tinggal dicocokkan dengan SIM Card kita lalu dipotong," jelas Rubi
"Memang saat dijajal, ada bagian kuning-kuning yang kerap dianggap seperti sirkuit di kartu, agak sedikit terpotong. Tapi pas selesai dan dimasukkan ke iPhone 5, kartu Nano hasil potongan saya bisa jalan kok. Ini sudah beberapa jam dicoba gak ada masalah, bisa SMS-an, telepon, dan internet. Jadi sepertinya bagian kuning yang terpotong itu bukan core-nya, jadi tidak menyebabkan masalah," ia menambahkan.
Pun demikian, Ruby menegaskan jika apa yang dilakukannya memang belum tentu berhasil saat dicoba orang lain.
"Istilahnya ini kan prakarya, belum tentu hasilnya selalu berhasil. Dan niat awal saya juga coba-coba, andai pun gagal, paling tinggal ganti kartu ke CS operator," tandasnya.
Sebelumnya, penemu serta produsen Nano SIM Card -- Giesecke & Devrient -- mengatakan bahwa cara konvensional dengan memotong kartu SIM yang lama agar bisa mendapatkan Nano SIM akan sulit dilakukan. Sebab kartu Nano SIM mempunyai ketipisan hingga 15% dari kartu SIM generasi sebelumnya.
"Seperti yang Anda tahu, beberapa orang memotong dengan cara konvensional dari SIM biasa ke MicroSIM dengan pisau atau gunting. Hal itu mungkin terjadi, karena ketebalannya sama. Namun hal yang sama tidak bisa dilakukan untuk Nano SIM karena ketebalannya berkurang 15%," tulis perusahaan itu, seperti dilansir Ubergizmo.
Nah, dengan 'prakarya' yang dilakukan Ruby sepertinya pernyataan Giesecke & Devrient mampu dimentahkan. Namun memang, jika mau lebih aman, sebaiknya mendapatkan Nano SIM card yang resmi dari operator.
Di Indonesia sendiri, sejumlah operator Tanah Air mengaku sudah siap memproduksi Nano SIM ini. Mereka menyiapkan kartu ini untuk menyambut iPhone 5 yang akan menyambangi Indonesia secara resmi.
Langganan:
Postingan (Atom)